Baru-baru ini, negara tirai bambu yakni China batu bara dilakukan impor besar-besaran hingga 8,8 juta ton batu bara dari Rusia. Jumlah tersebut naik hampir tiga kali lipat dibandingkan posisi Desember 2022 dengan sebelumnya yang berada pada level 8,5 juta ton.
Pada saat yang sama, penjualan minyak mentah Rusia ke China juga mencapai rekor.
Daftar Isi
Alasan China Batu Bara Impor Besar-Besaran Dari Rusia
Mengingat perang antara Rusia dengan Ukrania, Rusia menargetkan China sebagai penyerap batubara, karena banyak negara memberikan sanksi ekonomi. Penambang batubara termal terbesar Rusia menargetkan untuk melipatgandakan ekspor ke China pada tahun ini untuk membantu mengimbangi sanksi di tempat lain
Selain itu, negara Moskow turut muncul dengan penambang batubara terbesar Rusia yang berjanji minggu ini untuk mengekspor tiga kali lipat ke China tahun ini untuk membantu mengimbangi sanksi di tempat lain.
Akhirnya pada waktu yang bersaman, diakhirinya pembatasan pandemi memungkinkan arus barang yang lebih bebas melintasi perbatasan dari Mongolia.
Histori Impor China Batu Bara
Walaupun demikian, Indonesia tetap masih menjadi juara pemasok terbesar ke China hingga 22 juta ton pada bulan Maret 2023. Sebelumnya, Februari 2023 dari sekitar 16,5 juta ton.
Negara lain yang juga mencatat kenaikan signfikan impor batubara ke China adalah Australia. Pada periode yang sama negara tersebut mengirim 2,2 juta ton, naik dari posisi Februari 207.000 ton.
Hal ini tidak terlepas dari Australia yang membebaskan pembatasan pengiriman mengingat sebelumnya China telah melarang kegiatan impor batubara dari Australia di tahun 2020.
Lanjut, Mongolia juga mengalami kenaikan cukup signifikan hingga 5,8 juta ton pada Maret 2023, naik dari 4,6 juta ton pada bulan sebelumnya.
Jika diakumulasi secara keseluruhan, China telah melakukan impor batubara sebesar 41,2 juta ton pada bulan Maret 2023 dari sebelumnya 43,6 juta ton pada Januari 2020 silam.
Alasan China Batu Bara Tetap Impor Walau Punya Cadangan Melimpah
Sudah menjadi rahasia umum bahwa China menjadi langganan konsumen setia batu bara diberbagai negara termasuk Indonesia. Namun tahukah Anda?
Nyatanya, China memiliki pasokan batu bara yang cukup hingga produksi batu bara di negara itu mencapai 4,07 miliar ton pada 2021. Angka ini meningkat 4,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya menurut data Biro Statistik Nasional (NBS) China.
Walau demikian, negara ini tetap melakukan impor besar-besaran batu bara hingga memiliki 149,8 miliar ton atau sekitar 13 persen dari total cadangan dunia.
Faktanya, produksi batubara di Indonesia memang memiliki kualitas cukup baik, salah satunya ditandai dengan kalori lebih rendah dan mengandung sulfur. Inilah yang menjadi alasan mengapa China impor dari Indonesia.
Sehingga, batubara Indonesia dicampur dengan produksi lokal China untuk dijadikan bahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di sana.
Tidak hanya itu, biaya impor dari Indonesia tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan memasok batubara China itu sendiri. Hal ini dikarenakan batubara China yang terletak di bagian utara menjadikan biaya logistik menjadi lebih mahal. Sementara, pusat pengembangan ekonomii terletak berlawanan di kawasan selatan dan timur seperti di Guangdong dan Shanghai.
Sumber :
- Bisnis dalam artikel bertajuk “Impor Batu Bara Rusia ke China Cetak Rekor, Indonesia Masih Tertinggi”.
- Sindo dalam artikel bertajuk “Impor Batu Bara Rusia ke China Cetak Rekor, Indonesia Tetap yang Terbesar”.
- CNN Indonesia dalam artikel bertajuk “Alasan China Tetap Impor Batu Bara RI Meski Punya Cadangan Raksasa”