Harga batu bara bangkit setelah tumbang hampir sepekan. Pada perdagangan Kamis (9/3/2023), harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 184 per ton. Harganya menguat tipis 0,96%.
Pasalnya, harga batu bara sempat anjlok hampir 3% tercatat pada Kamis (6/4/2023). Bahkan harga makin melemah sejak akhir pekan lalu. Dalam empat hari perdagangan sebelumnya, harga batu bara ambruk 7,1%.
Jika kondisi tersebut makin berlarut, tentunya dapat mengakibatkan dampak yang signifikan di berbagai jumlah sektor mengingat berbagai manfaat batu bara.
Daftar Isi
Pemicu Harga Batu Bara Bangkit
Dilansir dari berbagai sumber terpercaya, harga batu bara diperkuat oleh permintaan dari kawasan Asia, termasuk China.
Khususnya permintaan dari China diproyeksi akan meningkat tajam pada Maret ini untuk mengantisipasi kenaikan permintaan listrik selama musim panas dengan kebijakan Beijing untuk terus membangun pembangkit listrik batu bara juga diproyeksi akan mendorong impor.
Diketahui, impor China memang sudah meningkat tajam pada Januari-Februari tahun ini.
Selain itu, pemicu lainnya juga ditopang oleh aksi bargain buying serta sentimen positif dari China dan Eropa. Namun, masih besarnya pasokan pasir hitam di pasar global menahan laju kenaikan harga.
China Konsumen Baru Bara Terbesar
Berdasarkan jumlah statistik, diketahui bahwa China merupakan salah satu negara konsumen batu bara terbesar di dunia. Oleh sebab itu, perkembangan negara China memang sangat menentukan harga naik turunnya batu bara.
Badan Kepabeanan China mencatat impor batu bara Tiongkok pada Januari-Februari 2023 menembus 60,64 juta ton. Jumlah tersebut melonjak 71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (35,39 juta ton).
Permintaan batu bara dari Tiongkok diperkirakan akan melambat karena aktivitas industri mereka belum sekencang yang diperkirakan. Utilisasi pembangkit listrik batu bara China pun baru ada di kisaran 50-60% pada Februari 2023, menurun dibandingkan 70% pada Januari.
Sebelumnya di tahun 2022, China akan menambah kapasitas pembangkit batu bara mereka sebesar 50 giga watt (GW) pada 2022.
Laporan Global Energy Monitor (GEM) menunjukkan kapasitas pembangkit listrik batu bara yang diajukan untuk dibangun ataupun dalam tahap konstruksi yang diinisiasi China, baik di dalam negeri atau luar negeri menembus 366 giga watt (GW).
Jumlah tersebut setara 63% dari total di seluruh dunia.
Kenaikan Batu Bara Filipina
Laporan GEM menyebutkan bahwa kapasitas pembangkit batu bara di Filipina naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.
Apa penyebabnya?
Melonjaknya harga batu bara juga diimbangi dengan meroketnya harga gas dan minyak mentah dunia. Batu bara merupakan sumber energi alternatif bagi gas dan minyak sehingga harganya saling mempengaruhi.
India : Pasokan Batu Bara Masih Melimpah
Lain hal nya di India, permintaan impor batu bara tidak terlalu tinggi seperti proyeksi awal.
Ini faktanya!
Diketahui, batu bara India saat ini sudah menembus 100 juta ton setara dengan pasokan untuk 44 hari kedepan, dengan konsumsi rata-rata harian di India hingga 2,3 juta ton.
Bahkan, produksi batu bara India sendiri mencapai 3,3 juta ton per hari. Artinya, produksi harian mereka sudah jauh di atas yang dibutuhkan pembangkit listrik.
Karena dirasa sudah melampaui indeks kecukupan batu bara, Kementerian Batu Bara India juga baru saja melelang 29 batu bara dengan cadangan mencapai 8,160 miliar ton.
Hal ini diharapkan dapat menambah 7% kebutuhan India dalam dua tahun ke depan. Dengan pasokan dalam negeri yang lebih besar, maka pemerintah berharap impor batu bara dapat ditekan atau dikurangi.
Pengiriman batu bara sudah makin meningkat hingga 12% khususnya pada jalur kereta pada tahun fiskal saat ini.
Kedepannya, India makin membutuhkan sumber energi listrik sebagai persiapan menyambut musim panas. Perbaikan salah satunya dengan menambah trek baru sepanjang hingga 4.500 km yang dilakukan pada 2022-2023.
Sumber :
- CNBC Indonesia dalam artikel bertajuk “Harga Batu Bara Bangkit dengan Bantuan Negara Asia”
- Nusantara Maritime News dalam artikel bertajuk “Akhirnya Ada Kabar Baik, Harga Batu Bara Bangkit dari Kubur”
- Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) dalam artikel bertajuk “Diguyur Kabar Baik Dari India-Eropa, Harga Batu Bara Bangkit”