Sepanjang tahun 2022, hadirnya tambang ilegal justru membuat negara mengalami dampak besar baik pada lingkungan hingga keuangan. Kok bisa?
Tambang ilegal memang telah menjadi permasalahan abadi semenjak zaman Pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Permasalahan tambang tanpa izin ini utamanya pada komoditas pasir dan tambang batu sebagai mineral non logam. Dengan demikian, maka tidak heran jika hingga detik ini tambang tanpa izin makin meluas keberadaannya.
Pasalnya, hadirnya tambang tanpa izin memang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan juga sekaligus merugikan negara karena negara tidak mendapatkan pajak tambang menurut Ridwan Djamaluddin selaku Direktur Jenderal Mineral Batu Bara Kementerian ESDM.
Daftar Isi
Kerugian Tambang Ilegal
Lalu, berapa kerugian tambang ilegal sepanjang tahun?
ESDM mencatat kerugian negara imbas tambang ilegal pada 2020 terdiri atas sektor emas mencapai Rp 3,5 triliun hingga timah senilai USD 15 juta.
Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM menyebutkan bahwa kerugian negara yang terdeteksi membengkak hingga Rp1,6 triliun. Sebab itu, ia menegaskan kegiatan PETI (Pertambangan Tanpa Izin) di wilayah kontrak karya tersebut perlu ditindak tegas.
“Paling penting lagi adalah dampak kerusakan lingkungannya dan bagaimana kita melakukan reinforcement kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki izin kontrak karya,” kata Arifin dalam acara Sarasehan Sinkronisasi Tata Kelola Pertambangan Mineral Utama Perspektif Politik, Hukum, dan Keamanan di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (21/3).
Dampak Merugikan Tambang Ilegal
Tambang bermasalah tanpa izin memiliki dampak yang merugikan bagi negara dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan. Jika dibiarkan berlangsung, dampak negatif dari tambang jenis ini dapat mencapai triliunan rupiah sehingga mengancam komoditas tambang, bahkan tambang IKN.
Secara ekonomi, negara merugi karena tidak memperoleh pemasukan yang seharusnya didapat dari tambang yang beroperasi secara legal. Selain itu, tambang bermasalah ini seringkali menghindari kewajiban membayar pajak dan royalti yang berlaku, sehingga negara kehilangan sumber pendapatan yang signifikan.
Dari segi sosial, tambang tanpa izin dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kehilangan mata pencaharian bagi masyarakat yang seharusnya mendapat manfaat dari tambang tersebut.
Selain itu juga dapat menimbulkan konflik antara masyarakat dan penambang ilegal yang seringkali menggunakan tindakan kekerasan untuk mempertahankan aktivitas mereka.
Dalam hal lingkungan, tambang tanpa izin seringkali melakukan penambangan yang tidak ramah lingkungan dan melanggar standar keamanan tambang yang berlaku. Padahal, keselamatan kerja di tambang harus digalakkan oleh para pekerja demi keselamatan bersama. Hal ini tentu dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah, termasuk kerusakan hutan, sungai, dan tanah.
Jika hal ini terus terjadi, maka populasi hewan domestik hingga kehidupan manusia dapat terancam serius.
Solusi Basmi Tambang Ilegal
Apakah tambang ilegal dapat dibasmi dan dihancurkan keberadaannya?
Jawabannya iya.
Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan tindakan tegas untuk mengatasi masalah tambang tanpa izin dan melindungi kepentingan negara serta masyarakat secara keseluruhan.
Tindakan yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan pengawasan, menegakkan hukum secara adil, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan meningkatkan ketersediaan alternatif mata pencaharian bagi masyarakat yang terkena dampak dari tambang tanpa izin.
Meskipun masyarakat dapat turut andil melapor keberadaan tambang tersebut, namun peran pemerintah sangat penting dengan sikap koorporatif dan transparan dapat menghapus keberadaan tambang merugikan disetiap daerah lahan basah.
Sumber :
- Detikfinance dalam artikel bertajuk “Menteri ESDM Sebut Negara Bisa ‘Boncos’ Rp 1,6 T Gegara Tambang Ilegal”
- CNN Indonesia dalam artikel bertajuk “ESDM Sebut Kerugian Negara Akibat Tambang Ilegal Tembus Rp3,5 T”
- CNBC Indonesia dalam artikel bertajuk “Dirjen Minerba: Negara Rugi Triliunan dari Tambang Ilegal”