Sering digunakan diberbagai perusahaan industri dan lainnya, nyatanya fungsi valve kerap dianggap penting agar performa mesin makin stabil. Namun bagi masyarakat awam khususnya pengguna baru yang hendak terjun dalam dunia mesin, mendengar kata valve seringkali masih terasa terdengar asing.
Oleh sebab itu, hadirnya ulasan ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam komponen valve yang seringkali digunakan diberbagai mesin industri, manufaktur, dan lainnya.
Daftar Isi
Fungsi Valve
Pada dasarnya, valve tidak hanya berfungsi untuk mengatur aliran fluida saja tetapi juga untuk mengisolasi perpipaan untuk pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan satu dengan yang lain. Oleh sebab itu, desain valve harus dapat menjaga tekanan, temperatur dan desakan dari hubungan perpipaan dari rintangan permukaan bersegel.
Pada valve terdapat bagian katup. Katup ini terbuat dari dammar campuran termoplastik dan logam yang dilapisi plastik. Dirancang khusus untuk mencegah korosi (perkaratan), dibandingkan dengan besi tuang dan besi lunak yang penggunaannya pada suhu dan tekanan tinggi.
Selain itu, fungsi valve juga tergantung dari bagian luar yang akan digunakan, apakah aliran penutup, katup pemadam atau untuk aliran pembalik. Berbagai fungsi inilah yang harus digunakan dengan hati-hati berdasarkan keperluan unit serta sistem mesin.
Secara umum, valve terdiri dari berbagai jenis yang didasarkan pada penggunaan karakter fluida berupa kimia atau fisika yang akan dialiri. Jadi, penggunaan valve tidak boleh dilakukan secara asal-asalan sebab pertimbangan jenis valve harus diberikan kepada fungsi valve.
Bahan Material Valve
Biasanya pengguna awam masih dilanda kesulitan dalam menentukan valve yang tepat. Jangan sampai salah pilih, jika tidak ingin mesin mendadak alami kerusakan.
Ketika anda bertanya kepada ahlinya, biasanya hal yang paling umum ditanyakan ialah berapa temperatur pada mesin. Berikut daftar bahan material valve berdasarkan rentang tekanan temperatur pada mesin;
1. Material Kuningan & Perunggu
Umumnya, Kuningan (brass) digunakan untuk temperatur di bawah 450°F. Apabila temperatur lebih besar dari 550°F maka sangat disarankan untuk menggunakan material dari perunggu (bronze) yang biasanya mempunyai diameter 3 inc dan tekanan lebih besar dari 350 psia.
2. Material Besi
Selanjutnya material besi (iron) cocok digunakan untuk spesifikasi katup valve kecil sampai high strength metal alloy cast yang digunakan untuk katup besar (valve ukuran besar ). Perlu diingat, material besi tidak boleh digunakan untuk temperatur lebih besardari 450 F.
3. Material Baja
Untuk jenis material baja hanya dapat digunakan untuk valve yang memerlukan tekanan dan temperatur cukup tinggi.
4. Material Stainless Steel
Stainless Steel atau Besi Putih, cocok digunakan untuk valve yang memerlukan temperatur rendah atau aliran korosif.
Ternyata, setiap material valve yang digunakan mengandung masing-masing tekanan yang disematkan. Jadi sangat penting untuk bertanya kepada ahlinya agar tidak salah pilih jenis valve.
Cara Memilih Valve Tepat
Setelah mengetahui bahan material valve diatas, apakah sudah cukup untuk memilih jenis valve yang tepat?
Nyatanya tidak semudah itu. Berikut beberapa poin sebagai berikut ini;
1. Pertimbangkan viskositas, perkaratan atau sifat korosi dan peregangan
2. Pertimbangkan parameter proses yakni suhu terendah yang dapat diperkirakan pada kondisi terburuk
3. Mengetahui jenis aliran atau fluida yang akan digunakan, apakah terdiri dari satu jenis atau campuran dalam satu valve
4. Perhitungkan untuk kondisi substansi yang bergeser dalam suatu sistem seleksi valve yang menghasilkan tekanan luar minimum dan masih membutuhkan syarat-syarat lain
5. Riset berbagai brand unggulan valve, pilihlah yang paling laris atau banyak digunakan
Nah kini anda sudah menegtahui serba servi valve, mulai dari fungsi valve, bahan material valve, hingga cara memilih produk yang tepat. Semoga bermanfaat untuk Anda..