Meskipun tergolong lifetime yang panjang namun tentu saja komponen tidak terlepas dari perawatan ball valve. Intip tiga cara mudah & aman berikut ini.
Nyatanya, masih banyak pengguna mesin industri maupun lainnya yang merasa bingung bahkan kesulitan dalam melakukan pemeliharaan ball valve. Meskipun komponen ini memiliki masa pemakaian yang cukup lama, namun tetap saja jika tidak dilakukan perawatan secara kontinyu tentu akan berimbas lebih cepat rusak sehingga menggangu sistem kinerja fluida pada mesin.
Daftar Isi
Kapan Ganti Ball Valve?
Jika selang hidrolik memiliki masa pergantian setiap tiga sampai enam bulan sekali, lalu pompa hidrolik memiliki waktu sampai sepuluh setahun sekali, pertanyaannya berapakah pergantian yang harus dilakukan pada ball valve?
Jawabannya, periode perbaikan ball valve mencapai lima tahun dengan catatan pemakaian normal (asalkan tingkat pemurnian gas tidak lebih buruk dari 100 mikron). Jika valve sudah menujukkan kerusakan maka sebaiknya lakukan pergantian jika biaya perbaikan lebih dari 50% harga beli produk. Butuh servis valve? Klik disini.
Perawatan Ball Valve
Ball valve umumnya terbuat dari logam besi dan kuningan. Material tersebut memang dinilai lebih unggul dibandingkan material lainnya seperti selang hidrolik atau filter. Untuk menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama maka perlu dilakukan pemeliharan atau perawatan terhadap ball valve.
Berikut cukup tiga cara mudah yang dapat anda lakukan khususnya bagi pemula;
1. Sebelum mulai menggunakan, sebaiknya periksa setting pada tekanan valve. Pastikan setting tepat sesuai mesin anda. Jika terlalu rendah akan menyebabkan fluida yang berasal dari pompa melalui valve atau katup ini akan dikembalikan lagi ke tangki tanpa akan menuju ke elemen penggerak (aktuator).
2. Gunakan zat pembersih ketika hendak membersihkan komponen valve. Hal ini berguna untuk mengangkat partikel kerak kotoran membandel pada valve. Jika dibiarkan, maka berimbas gerakan valve menjadi macet.
3. Setelah valve terpasang kembali, tidak ada salahnya untuk memeriksa ulang posisi valve. Mungkin saja memasangnya salah misal valve pengarah posisi tengah membuka tanpa sengaja di setel pada posisi netral. Hal ini justru berakibat fatal karena oli akan mengalir kembali ke tangki tanpa ada tekanan yang cukup untuk menggerakkan elemen yang lain.
3 Tips Perawatan Valve
Nah agar perawatan valve lebih maksimal, berikut Mekanik Hydro hadirkan tiga tips mudah perawatan valve berikut ini;
1. Material kuningan Valve sangat disarankan tidak boleh digunakan untuk temperatur di atas 450 ºF. Apabila digunakan pada temperatur yang melebihi dari yang tersebut di atas maka valve tersebut akan mengalami kerusakan.
1. Ball valve dengan jenis material besi maupun kuningan tidak boleh digunakan lebih dari suhu diatas 450 ºF atau sekitar 232,222 ºC. Apabila digunakan pada temperatur yang melebihi dari yang tersebut di atas maka valve tersebut akan mengalami kerusakan.
2. Material dengan jenis Stainless Stell (besi putih) hanya boleh digunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif valve ini tidak boleh digunakan dalam temperatur yang tinggi.
3. Material dengan jenis Stell baja Valve hanya boleh digunakan untuk temperatur yang tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam hal penggunaan temperatur).
Kesimpulan
Keismpulannya, perawatan valve tidak terlepas dari kebersihan komponen hingga pengaturan tekanan dari suhu mesin. Sebab, untuk bahan material tersebut diatas, agar valve dapat berfungsi dengan baik maka harus disesuaikan dengan temperatur. Selain itu, pemeliharaan yang lain yang dapat dilakukan terhadap valve adalah dengan menggunakan minyak pelumas. Minyak pelumas sangat dibutuhkan dalam perawatan agar kinerja menjadi stabil tanpa macet dan pembersihan secara berkala.
Nah selesai sudah ulasan tips bermanfaat tentang serba serbi perawatan ball valve yang dapat anda lakukan. Punya keluhan khusus? Yuk coba ceritakan pengalaman anda di kolom komentar berikut ini.